Khotbah Yang Efektif

Khotbah Yang Efektif


Sebelum kita belajar bagaimana khotbah yang efektif maka terlebih dahulu kita akan membahas tentang defenisi Homilitika. Homiletika adalah ilmu yang mempelajari tentang khotbah. Homilitika berasal dari kata Yunani, Homilia yang berarti Allah berbicara kepada manusia. Jadi homilitika adalah ilmu yang mempelajari tentang Allah berbicara kepada manusia. Banyak pandangan keliru homilitika atau ilmu berkhotbah. Misalnya, Allah yang berperan penting dalam penyampaian Firman, Allah yang mewahyukan Firmannya untuk kita sampaikan. Jadi, khotbah itu tidak perlu ada persiapan.

Khotbah yang efektif adalah bagaimana memberitakan Firman Tuhan dengan baik dan benar. Baik dalam tata cara komunikasi, benar secara fakta Alkitabiah. Tugas Pengkhotbah adalah bagaimana mengkomunikasikan kebenaran Allah melalui kepribadian manusia, sehingga seorang pemberita Firman Tuhan haruslah seorang yang komunikator. Pengkhotbah menerima kebenaran dan menerima karunia pengetahuan dari Allah, Pengkhotbah mengkomunikasikannya secara efektif kepada pendengarnya dan Allah menyiapkan pendengar menikmati firmannya.

Khotbah yang efektif dari seorang pemberitaan firmanTuhan harus memahami beberapa hal yang penting sebagai berikut:

  • Melibatkan Allah Percayalah bahwa firmanTuhan yang kita taburkan berasal dari Allah sehingga seorang pemberitaan firman harus melibatkan Allah.
  • Pelajari Alkitab Sebelum membuka dan mempelajari ALKITAB berdoalah dengan sungguh-sungguh untuk mencari bimbingan, hikmat dan petunjuk-petunjuk dariTuhan di dalam firmanNya. Buka Alkitab dan bacalah seolah-olah dihadapan hadiratNya mulailah baca dari ayat yang sebelumnya secara lengkap karena hal ini membantu kita untuk membaca Alkitab secara menyeluruh dan konsisten, jangan hanya membaca dengan mengambil disana-sini serta mengabaikan maksud keseluruhan Alkitab. Dengan cara ini kita tidak terjebak dalam pengertian Alkitab yang keliru.
  • Sediakan sebuah catatan Sangatlah penting untuk membuat catatan untuk menuangkan pemikiran-pemikiran dan ide-ide pada saat kita belajar dan bersaat teduh, karena kita sangat mungkin dapat dengan mudah cepat lupa kebenaran- kebenaran yang sangat indah. Berlatihlah menulis setiap kali dapat pemikiran- pemikiran penting.
  • Persiapkan hatimu untuk memberitakan firman Berusahalah untuk menghindari sikap hanya mencari, apa yangTuhan katakan untuk saya khotbahkan, jangan hanya ingin mencari perlu rohani untuk mempaparkan kepada orang lain.

Kesalahan pengkhotbah yang sering terjadi:

  • Anggapan bahwa : tidak perlu persiapan yang serius ide yang salah jika menganggap bahwa persiapan itu tidak perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius maka hal itu bisa terjadi ketika pemberitaan firman mempunyai pemikiran bahwa berkhotbah tidak perlu banyak persiapan yang penting iman yang teguh. Berdiri begitu saja di depan jemaat dan berpandangan bahwa iman sesungguhnya tidak memberikan persiapan pikiran, dan dia percaya bahwaTuhan akan memimpin dan mengilhamkan kata-kata yang di khotbahkan. Pemberitaan firman Tuhan semacam ini biasanya suka berbicara omong kosong atau tidak berbobot. Memang sudah banyak pengalaman untuk berkhotbah tetapi kita tetap harus mempersiapkan khotbah dengan serius suapaya apa yang kita sampaikan kepada jemaat mengerti.
  • Anggapan bahwa : saya bisa dan biasa berkhotbah. Kesalahan yang kedua ini juga hampir sama yang pertama adalah kepercayaan yang sepenuhnya ditekankan pada kemampuan pada diri sendiri. Disini pada ketergantungan Roh Kudus dia abaikan atau kadang diabaikan sama sekali.

Kerangka Khotbah

  • Konsep Konsep yaitu bagaimana cara mendapatkan tema inti untuk bahan khotbah, yang merupakan seni untuk mengetahui bagaimana menerima berita dariTuhan. Ini berhubungan bagaimana ide dan tema yang utama untuk sebuah khotbah.
  • Komposisi Dalam menerima ide gagasan atas suatu kebenaran, kita harus memulai melakukan analisa untuk menemukan kebenaran tersebut. Disitulah catatan kita berperan penting! Selagi kita merenungkan. Tuliskan setiap pikiran yang muncul dalam catatan kita.
  • Konstruksi Menyusun bahan tersebut ke dalam suatu urutan yang tepat akan sangat membantu kita pada jemaat. Dengan membagikan buah pikiran yang dikembangkan secara berurutan, orang lain dapat tertolong mengerti dan mengerti jalannya pembicaraan anda. Tujuan penyusunan khotbah adalah membuatnya sejelas dan sederhana mungkin hinggga mudah dipahami oleh jemaat/ pendengar.

JENIS-JENIS KHOTBAH

  1. Khotbah ekspositori adalah suatu khotbah dimana suatu bagian Alkitab yang pendek atau panjang di artikan dalam hubungan satu tema. Bagian yang terbesar materi diambil langsung dari nats Alkitab tersebut dan kerangkanya terdiri dari serangkaian ide yang diuraikan secara bertahap dan berpangkal pada suatu ide yang utama khotbah ekspositori adalah jenis khotbah yang paling baik dan jelas sehingga membuat jemaat lebih paham akan ajaran Alkitab.

Ada dua jenis khotbah yang bukan khotbah ekspositori tetapi sering dianggap khotbah ekspositori yaitu :

  1. Uraian Alkitab; Suatu uraian yang terus-menerus tentang suatu bagian Alkitab, panjang atau pendek, yang diterangkan ayat demi ayat. Biasanya uraian tersebut terdiri dari serangkaian keterangan- keterangan teks yang tidak berhubungan atau tidak diungkapkan dalam kesatuan struktur.
  2. Ceramah Exegetik; Uraian panjang lebar sebuah arti teks, atau tanpa suasana logis atau penerapan praktis. Pengkhotbah harus konsisten dengan teks/topic yang sedang dijelaskan secara ekspositori sehinggga dapat dengan mudah memotivasi mereka dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip-prinsip dasar dalam persiapan kerangka ekspositori

  • Setiap bagian Alkitab yang akan diselediki harus dipelajari dengan seksama supaya artinya di mengerti dan pokoknya di ketahui.
  • Kata atau ungkapan yang penuh arti dalam teks bisa menjadi petunjuk untuk kerangka khotbah.
  • Periksalah latar belakang sejarah dan kebudayaan dari teks tersebut.
  • Perhatikan konteksnya agar tidak salah dalam penafsiran.
  • Seluk-beluk teks harus digarap dengan semestinya.
  • Kebenaran yang terdapat dalam teks harus dihubungkan dengan masa sekarang

Kesalahan umum dalam khotbah Ekspositori

  • Terlalu asyik penelitian sehingga terdapat segunung seluk beluk, akibatnya tidak dapat melihat berita utama yang muncul dalam teks. Akhirnya khotbahnnya penuh dengan seluk beluk sehingga sulit bagi pendengar untuk mengikutinya.
  • Menyeplekan penafsiran sehingga tidak dapat menjelaskan secara jelas, hanya mengutamakan penerapan-penerapannya.
  • Kurang menguasai diri, menceritakan segala sesuatu yang dianggapnya menarik atau menceritakan sesuatu yang masih hangat di dalam hatinya sehingga menyimpan dari teks/tema yang harus diuraikan dan mengembara beberapa saat belum kembali pada teks. Akibat nya jemaat tidak dapat menangkap dari sasaran khotbahnya, bahkan membuat jemaat merasa pusing dengan apa yang dikhotbahkannya, bagi si pengkhotbah akan menghabiskan waktu untuk mencapai sasaran khotbahnya. Hal ini sering dijadikan alasan bahwab Roh Kudus sedang membawanya atau mengingatkannya untuk menceritakan hal- hal ini walaupun tidak tertuju pada teks/tema, tetapi hal ini sering terjadi diakibatkan si pengkhotbah tidak menguasai cara berkhotbah atau sipengkhotbah kurang persiapan yang matang atau si pengkhotbah tidak konsisiten pada tema.
  • Salah penafsir teks, hal ini sangat fatal bagi jemaat karena akan membawa perpecahan atau penyesatan.

Contoh-contoh khotbah ekspositori

  1. Pendahuluan:

Menjelaskan pentingnya damai sejahtera bagi manusia

Teks/topic : Lukas 8:41-48 (Tentang perumpamaan yang menderita sakit 12 tahun lamanya)

Tema : Pergilah Dengan Damai Sejahtera

  • Perempuan ini tidak memiliki damai sejahtera Luk 8:43
  • Dia terus menerus menderita sakit selama 12 tahun
  • Dia sudah menghabiskan uangnya untuk berobat, sekarang ia tidak mempunyai apa- apa lagi.
  • Dia sangat kecewa dan tidak mempunyai semangat tinggi.
  • Dia putus asa karena tidak seorangpun dapat menolongnya.

 

  • Bagaimana dia datang kepadaYesus Luk 8:47
  • Dia mendengar apa yang di lakukanYesus pada orang lain.
  • Dia bertekat, bahwa ia memohon kepada- Nya.
  • Dia menetapkan imannya “asalkan kujamah saja jubahn-Nya dengan iman.
  • KehidupanYesus mengalir dalam hidupnya dan ia sembuh.

 

  • Keselamatannya Luk 8:48
  • Kristus menghendaki pengakuan imannya
  • Yesus menyebutnya “anak-Ku”, dia diterima dalam keluarga Allah.
  • Perempuan ini menerima kesembuhan dan pergi dengan damai sejahtera.

 

  • Penutup
  • Perempuan itu pergi sebagai seorang yang sudah diperbaharui, dan anda dapat di perbaharui juga jika anda datang kepada Yesus Kristus dalam iman.

2. Khotbah Topikal

Khotbah topikal adalah suatu khotbah yang kerangka utamanya diambil dari topik/temanya yang lepas dari teks. Khotbah topikal harus ada batasan poinnya dan sesuai dengan tema yang dikhotbahkan. Khotbah topical bertujuan untuk menyajikan sebuah topic yang khusus pada jemaat. Sebagai contoh, mungkin ia mengambil sebuah pokok bahasa mengenai pembenaran, lalu pertama-tama ia akan mencari segala sesuatu yang di katakan Alkitab atas pokok persoalan yang memikat

Contoh khotbah topikal

A. Pendahuluan

Ada banyak orang saat ini jauh dari Tuhan karena ketika mereka ditimpa suatu masalah yang sangat sulit, bahkan ujian yang datang sili berganti. Lalu mereka berdoa kepada Tuhan supaya tidak terjadi masalah yang terjadi dalam kehidupan mereka, tapi pada kenyataannya masalah itu selalu ada dalam hidup mereka. Sehingga meninggalkan Tuhan dalam hidup mereka karena menganggap bahwaTuhan tidak menjawab doa-doa kita.

Topik : 1Tesalonika 5:17

Tema : “Alasan-alasan doa tidak di jawab”

  • Apa arti doa? Doa adalah suatu hubungan atau komunikasi antara manusia denganTuhan, dan juga nafas hidup bagi orang percaya.
  • Mengapa doa tidak dijawab olehTuhan? Karena salah meminta (Yak 4:3), Karena dosa dalam hati (Maz 66:18), Karena meragukan firmanTuhan (Yak 1:6-7), Karena berdoa bertele-tele (Mat 6:7).
  • Bagaimana cara berdoa yang berkenan kepada Tuhan? Berdoa dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu (Yunus 2:1 Kis 16:25; Kis 16:13. Berdoa dengan iman Yak 5:16.
  • Penutup

Kita sebagai umatTuhan marilah kita berdoa kepadaTuhan dengan segenap hati kita dan percaya bahwa apa yang kita doakan atau kita sampaikan kepadaTuhan tentang pergumulan kita, yakin bahwaTuhan menjawab doa-doa kita tepat pada waktunya.

Contoh kerangka yang dibuat diatas hanya menguraikan suatu tema alasan-alasan bagi doa yang tidak di jawab. Kita bisa saja berpikir secara fakta penting lainnya seperti arti doa, pentingnya doa, kuasa doa, cara berdoa, dan hasil berdoa. Kita juga harus membatasi seluruh kerangka itu pada suatu tema yang dikhotbahkan. Jangan kita bercerita terlalu panjang pada suatu kerangka yang jauh dari tema, apalagi membicarakan yang tidak ada hubungannya dengan tema khotbah. Karena hal tersebut akan membuat khotbah kehilangan sasaran.

3. Khotbah Tekstual

Khotbah tekstual adalah suatu khotbah yang bagian-bagian utamanya diperoleh dari satu teks yang terdiri atas satu bagian Alkitab yang pendek. Setiap bagian ini dipakai sebagai suatu garis saran dan teks memberikan tema khotbah itu. Khotbah tekstual mempunyai garis-garis utama mengembangkannya diambil dari teks itu sendiri, sehingga kerangka utama tetap berada dalam batas-batas teks tersebut, teks yang diambil bisa satu ayat atau beberapa ayat.

Persiapan awal untuk khotbah tekstual

  • Memahami dengan seksama kata-kata dalam teks tersebut.
  • Temukan atau tentukan tema utamanya dalam teks tersebut.
  • Analisa pemberitaannya dan selediki kata- katanya.
  • Temukan kerangka utamanya dari teks tersebut.
  • Pertimbangkan konteksnya seperti konteks Alkitab.

Prinsip-prinsip persiapan khotbah tekstual

  • Kerangka tekstual harus berpusat pada suatu pikiran utama dalam teks dan bagian-bagian utamanya harus diambil dari teks agar supaya memperluas tema tersebut.
  • Didalam satu teks bisa ditemukan lebih dari satu tema, namun demikian, hanya satu pokok yang harus di kembangkan dalam satu kerangka.
  • Bagian uatamanya harus disusun dalam urutan logika atau kronologis.
  • Konteks dari teks harus di selediki seksama dan dihubungkan dengan teks agar tidak salah penafsiran.
  • Dapat diambil dua atau tiga ayat dari bagian Alkitab yang berlainan dapat disatukan dan digarap menjadi satu teks. Asalkan ayat-ayat tersebut saling menunjang dan mempunyai keterkaitan yang kuat.

Contoh Khotbah Tekstual

A. Pendahuluan

Kasih seperti apa yang di butuhkan dunia saat ini. Saya sekarang hendak bicara soal kasih sejati yang diperlukan oleh dunia. Hanya Yesus yang berani berkorban karenaYesus mengasihi kita.

Teks/topik :Yoh 3:16

Tema : Kasih Allah Bagi Semua Orang

  1. Kasih Allah yang besar untuk semua orang (Yoh 3:16a)
  • Dia menciptakan manusia dan dunia ini
  • Dia mengasihi semua orang dengan kasih yang sama
  • Dia menghendaki setiap orang mengalami hidup yang kekal

2. Hal itu menyebabkan Dia memberikan anak-Nya yang tunggal (Yoh 3:16b)

  • Betapa berharganya seorang anak bagi Bapaknya
  • Betapa besar korban yang diberikan oleh Allah
  • Allah mengorbankanYesus sampai kematianNya untuk menebus dosa-dosa manusia karena kasihNya

3. Barangsiapa yang menerima Kristus tidak akan binasa (Yoh 3:16c)

  • Pemberian keselamatan yang luar biasa bagi semua orang
  • Allah mengasihi bahkan bagi manusia yang jahat sekalipun
  • Keselamatan adalah Anugerah yang diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus

B. Penutup

Tantang mereka untuk mengambil keputusan agara mereka menerimaYesus sebagai Juruselamat dan betapa bodohnya apa bila menolak dan mengabaikan pemeberian keselamatan itu.

4. Khotbah Biografi

Biografi adalah kisah hidup seseorang. Metode ini mempelajari hidup dari beberapa tokoh yang kita temukan dalam Alkitab. Setiap biografi yang dicatat dalam tokoh Alkitab sangat memikat dan menarik untuk dibaca dan pelajarilah setiap bagian dalam kehidupannya yang terdapat dalam Alkitab dan buatlah catatan jika terlintas dalam pikiran.

Mengambil seorang tokoh dalam Alkitab lalu membahas dan menarik pelajaran dan teladan darinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkhotbah Biografi yaitu : 1. Pelajari kelahiran dari pribadi orang tersebut 2. Pertimbangkan lingkungan dimana dia dibesarkan 3. Pusatkan pada pembentukkanAllah dalam kehidupannya 4. Bagaimana reaksinya terhadap pembentukkan tersebut 5. Apa yang dipelajari dari pembentukkan tersebut 6. Jika ia berhasil, apa yang membuat dia berhasil 7. Jika gagal, apa yang membuat orang itu gagal 8. Apa yang kita pelajari dalam kehidupannya.

Contoh Khotbah Bibliografi

A. Pendahuluan

Banyak orang mengatakan bahwa kalau seseorang memulai hidupnya dengan baik maka akan baik utk selamanya. Dan kalau memulai hidupnya dgn jahat akan jahat utk selamanya.Tentu hal ini tdk bisa kita memberi kepastian bisa saja dia baik tapi berubah menjadi jahat, begitu sebaliknya yg jahat menjadi baik.

Teks : II Taw 26:1-5

Tema : AWALI HIDUPMU DENGAN BAIK DAN AKHIRI DENGAN BAIK

1. Raja Uzia mengawali hidupnya dengan baik II Taw 26:4-5

  • Raja Uzia melakukan apa yang benar di mataTUHAN
  • Raja Uzia mencari Allah
  • Selama Raja Uzia mencariTUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.

2. Raja Uzia mengakhiri hidupnya dengan tidak baik IITaw 26:16-18

  • Kisah raja Uzia ini sayang sekali tidak diakhiri dengan kebahagiaan , tapi ditengah berkat yang melimpah dalam hidupnya ada bencana
  • Raja Uzia tidak setia kepadaTuhan
  • Hatinya tidak berpaut kepada Tuhan lagi, sebab ia merasa sudah kaya dan sudah kuat sehingga tidak lagi mematuhi perintahTuhan.

3. Akibat kesombongan Raja Uzia di timpa penyakit kusta 2 Taw 26:19-20

  • Raja Uzia membakar ukupan ditangannya
  • Memarahi Imam-imamTuhan
  • Timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
  • Imam-imam mengusirnya dari mezbah Allah.

4. Akhir hidup Raja Uzia IITaw 26:21

  • Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya
  • Raja Uzia dikucilkan dirumah pengasingan sampai ia mati.

B. Penutup

Jadi, kita harus menjadi orang yang memulai hidup dengan baik dan berakhir dengan baik. Janganlah kita seperti raja Uzia, yang memulai hidupnya dengan baik namun berubah menjadi tidak setia kepadaTuhan sehingga berakhir dengan tidak baik. Mari kita minta pertolongan Roh Kudus supaya kita semakin di kuatkan dalamTuhan dan mampu menyelesaikan pertandingan iman sebagai seorang pemenang. Aminnnnn!!!!!

5. Khotbah Analitis

Kotbah analitis mengambil suatu tema tertentu dan kita harus menyelidiki dan menganalisis topic tersebut, contohnya, tema hidup, manajemen menurut Alkitab. Tipe khotbah secara analitis ini berkaitan dengan analisa yang mendetail dan menarik kebenaran sebanyak-banyaknya mengenai sebuah subyek. Dari kebenaran ini dapat diajarkan pokok yang mendasar

6. Khotbah Analogis

Khotbah analogis yaitu berkhotbah dengan cara mengajarkan kebenaran dari kasus paralel. Contohnya tema, tentang kesatuan, dapat dijelaskan dengan hubungan Kristus dan jemaat. Tema menjadi saksi Kristus di terangkan dengan menjadi garam dunia. Sebagai isi Alkitab di tulis dalam bentuk analogi. Suatu bentuk yang mengajar kebenaran lewat sebuah kasus. Para penulis sering menggunakan sebuah subyek alamiah untuk mengajarkan kebenaran rohani. Hal ini mempaparkan dan membandingkan hal-hal yang berfungsi sama.

 

TEKHNIK PENYUSUNAN KHOTBAH

Dalam berkhotbah ada beberapa unsur yang harus diketahui dalam teknik penyusunan yaitu :

1. Judul

Judul biasanya mengukapkan hal khusus yang akan disajikan dalam khotbah dan dibuat menarik sebagai reklame untuk berkhotbah. Di dalam pemberian judul ada beberapa judul yang harus diperhatikan yaitu:

  • Judul harus sehubungan dengan teks.
  • Judul harus menarik para pendengar, judul harus memakai kata-kata yang bisa membangkitkan perhatian atau rahasia ingin tahu. Agar menarik maka judul harus sesuai dengan situasi dan kebutuhan hidup, contoh judul yang menarik yaitu “Doa yang mengubah dunia”.
  • Judul harus sesuai dengan martabat mimbar walaupun ingin kita membuat judul yang menarik, namun kita harus tetap memberi penghargaan dan penghormatan terhadap Allah. Contoh judul yang tidak tepat khotbah yaitu “CINTA SEGITIGA”.
  • Pada umumnya judul harus singkat.
  • Judul boleh diungkapkan dalam bentuk penegasan pertanyaan, seruan atau sebuah ungkapan yang diikuti sebuah pernyataan.
  1. Pendahuluan

Pendahuluan adalah proses dimana pengkhotbah berusaha mempersiapkan pikiran dan mendapatkan perhatian para pendengar terhadap berita yang hendak dikhotbahkan. Pendahuluan itu penting untuk memperoleh perhatian, minat dan rasa ingin tahu dari jemaat dari awal khotbah.

Maksud dan tujuan pendahuluan adalah :

  • Untuk mendapatkan simpati dari sipendengar. Kepribadian kitalah yang membentuk apa perkataan kita di terima atau tidak.
  • Untuk membangkitkan minat terhadap temanya. Harus dikemas sedemikian rupa dalam bentuk berita yang menimbulkan rasa tertarik sehingga pendengar menaruh perhatian dengan sungguh-sungguh.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendahuluan.

  • Dalam mengukapkan pendahuluan harus singkat. Kita harus berbicara singkat dan jangan berlarut- larut, harus meniadakan hal-hal yang tidak penting seperti permintaan maaf yang tidak perlu, menceritakan persiapan khotbah yang dadakan karena harus menggantikan orang lain, ucapan selamat yang panjang, memperkenalkan diri terlalu panjang dll.
  • Pendahuluan harus menarik Apabila kalimat-kalimat pembukaanya terdiri atas hal-hal spele yang membosankan, konyol atau tidak relevan, kemungkinan dari awal adalah sudah tidak ada yang menaruh minat terhadap khotbahnya. jadi disini kita harus membangkitkan rasa ingin tahu atau membangkitkan perhatiannya. Misalnya, dengan menceritakan hubungan tema ini dengan situasi-situasi hidup yang menyentuh kehidupan, kebutuhan, pemikiran, probleman.
  • Pendahuluan harus menuntun pada tujuan/sasaran utama khotbah Pendahuluan harus diarahkan langsung pada tujuan khotbah, maka pernyataan-pernyataan pendahuluan harus terdiri serangkaian ide secara bertahap memuncak kepada tujuan yang utama yang akan diuraikan.

 

HAL YANG DIPERHATKAN SUARA PENGKHOTBAH

Suara seorang pembicara menekankan apa yang ingin disampaikannya dengan beberapa cara yaitu: variasi tanda nada, penekanan, tempo dan jeda, dll. Berikut ini beberapa prinsip penggunaan suara yang harus disadari oleh pembicara didepan umum.

  1. Titik nada Titik nada adalah perpindahan suara dengan tingkat nada yang berbeda dan nada bervariasi, kadang disebut melodi. Jika seorang bertanya maka titik nada berubah cepat dari titik nada rendah ke titik nada tinggi, contoh: apakah saudara percaya ada neraka?Titik nada tinggi berarti sedang mengajukan pertayaan. Titik nada yang monoton berdengung membosankan seperti bunyi piano pada nada yang sama ditekan terus-menerus oleh anak kecil. Kegagalan monoton titik nada secara efektif merupakan kegagalan berbicara di muka umum. Banyak humor yang harus menggunakan variasi titik nada jika tidak kanan menjadi lucu.
  2. Penekanan Variasi kekerasan suara bisa berguna baik untuk penekanan ataupun menarik perhatian. Mengubah suara menjadi suatu macam bisikan dengan menempatkan suara ide seperti huruf miring dalam tulisan yang sama efektifnya dengan suara teriakan yang keras. Kebanyakan pembicara memakai kekuatan suara dapat mempertinggi penyampaiannya.
  3. Tempo pembicara Beberapa orang cenderung untuk berbicara dalam kecepatan yang sama, hal ini juga dapat membosankan. Saat kita berbicara usahakan kecepatannya tidak sama. Hendaknya khotbah kita di sampaikan dengan kecepatan yang cukup sehingga mudah di tangkap maksudnya. Bagaimanapun juga dari waktu kewaktu kita harus mempercepat atau memperlambat pengucapan untuk memberi variasi dan memberi penekanan pada khotbah kita.
  4. Jeda Jeda berhenti berbicara, sebab jeda juga memberi pendengar suatu kesempatan singkat untuk berpikir, merasakan dan merespon. Dalam tulisan dapat berfungsi sebagai tanda baca, kata atau frase pertama yang di ucapkan setelah jeda akan tampil menonjol dari apa yang mendahuluinya. Bahkan untuk menekankan yang lebih kuat, kita dapat berhenti sejenak setelah kata itu di ucapkan.
  5. Tetapi hati-hati jeda yang tidak di gerakkan oleh pikiran atau perasaan dapat membinggungkan pendengar sama dengan tulisan yang di pasang tanda baca yang sembarangan. Bayak pembicara yang takut dengan diam karena dia tidak punya control diri yang cukup untuk diam sebentar. Ada ketakutan di kira pendengar dia lupa apa yang mau ia katakan, sehingga dia berbicara dengan aliran yang tiada henti. Lebih parah lagi karena ketakutan jeda dia mengambil kata-kata yang tiada maknanya seperti ee,m, anu, ah, uh, amin, Haleluya, atau mengulang kata sambung yang tidak tepat penggunaannya.
  6. Artikulasi Artikulasi adalah seni pengungkapan kata secara jelas. Seorang pembicara yang baik akan memberikan penekanan dalam pembicaraan dan dapat memberi arti yang jelas, akan mudah untuk dimengerti sebab pengucapannya sangat baik. Setiap pembawa firman harus sampai pada tahap mahir dalam hal ini, sehingga jemaat dapat dengan mudah mendengarnya. Untuk dapat mendengarkannya tidak perlu sampai memaksakan diri hingga terasa tegang, seharusnya itu merupakan suatu kesenangan. Bahkan di dalam percakapan sehari-hari, berlatih berbicara dengan jelas.
  7. Volume suara Volume suara merupakan factor penting. Memberi variasi pada volume suara dapat memberi penekanan pada suatu pokok yang kita ingin tekankan. Sebagian pengkhotbah hendaknya kita sampaikan dengan volume suara seperti orang yang sedang bercakap-cakap. Hal ini untuk memastikan bahwa suara kita cukup keras sehingga untuk memastikan kita cukup keras untuk didengarkan oleh semua orang, walaupun tidak terlalu keras sehinggan membengkak telinga jemaat.
  8. Beberapa pelayan Firman merasa penting untuk berkhotbah sangat keras maksudnya agar jemaat mendengar dengan jelas tetapi kalau tingkatannya sudah mulai tidak nyaman sebaiknya hal ini dihindari. Bila semua khotbah disampaikan dengan suara yang keras,akan menyulitkan penekanan bagian yang kita ucapkan. Jadi perlu kita menurunkan suara kita, untuk memberi penekanan yang khusus saat kita menurunkan suara kita. Mereka akan berusaha untuk memperhatikan setiap kata yang akan di ucapkan.

 

GERAK TUBUH BAGI PENGKHOTBAH

  1. Gerak tubuh sebagai bahasa non verbal harus sesuai dengan apa yang ingin disampaikan. Bahasa non verbal/penyampaian secara lisan memiliki peran yang penting dalam komunnikasi khususnya untuk menyatakan sikap dan emosi.
  2. Penyampaian yang efektif harus juga dengan hasrat/harapan
  3. Bebaskanlah gerakan tubuh untuk melakukan apa yang di tuntut oleh pikiran dan emosi.
  4. Belajar berdiri dengan baik
  5. Belajar bergerak secara wajar
  6. Pertahankan kontak mata dengan jemaat
  7. Ingat bahwa ekspresi wajah juga penting
  8. Perbendaharaan kata

KEPRIBADIAN SEORANG PENGKHOTBAH

  1. Jadilah diri sendiri Bersikaplah tenang, apa adanya dan tidak di buat-buat. Salah satu bantuan terpenting dalam berkhotbah adalah bersikap tenang. Ketegangan menyebabkan kegugupan . Saat tegang, pikiran tidak berfungsi dengan baik, perkataan tidak mengalir lancar. Kegugupan akan mempengaruhi jemaat, dan mereka juga akan merasa tegang.
  2. Mencoba untuk meniru-niru pengkhotbah terkenal adalah suatu kesalahan. Tidak peduli tanpa efektifnya khotbah tersebut, bila kita mencoba meniru, hal itu tidak akan menjadi efektif karena belum tentu pas, sama halnya seperti Daud yang mencoba memakai jubah perang Saul, sebab tidak pas untuknya, maka jubah tersebut hanya merupakan halangan dari sebuah pertolongan (I Samuel 17:38,39).
  3. Jujur pada diri sendiri. Ketulusan hati dan kejujuran sangatlah penting bagi seorang pengkhotbah. Kita adalah saluran bagi Allah, seorang juru bicara dimana melalui kita, Allah berbicara pada umat manusia. Karena itu Ia menghendaki sebuah bejana yang jujur, bebas dari komunifikasi dan tipu muslihat.
  4. Jadilah bejana yang bersih Ada kemungkinan bahwa pendengar kita memiliki kerohanian yang lebih tinggi dari kita. Jika kehidupan kita berpolusi maka kita akan menjadi polusi bagi pendengar kita. Jika ada kepahitan dalam diri kita, maka kepahitan itu akan tertulah pada pendengar kita. Jika kita membiarkan diri kita di kuasai sikap negative, jemaat kita juga akan bersikap negative terhadap kita. Kita memiliki tanggung jawab yang mutlak untuk menjadi seorang yangTuhan ciptakan.
  5. Bersikap tulus Ketulusan berarti bebas dari kepura-puraan dan ketidak jujuran. Hal ini akan berarti bahwa penampilan kita sama dengan pribadi kita, bersikaplah apa adanya , jujur dan tulus.
  6. Milikilah rencana dan sasaran yang jelas Suatu kepribadian akan terbentuk dengan benar dan berkembang apabila pribadi itu memiliki sasaran yang nyata dalam hidupnya jika hidup kita benar-benar mededikasikan untuk menjadi pemberitaan FirmanTuhan, maka kepribadian kita akan berkembang sampai mencapai tujuan tersebut.
  7. Bersikap sepenuh hati Tidak ada hal baik yang dicapai oleh orang yang setengah-setengah dalam mengerjakan segala sesuatu yang berharga dapat tercapai tanpa membayar mahal. Serahkan diri kita sepenuh hati kepada tugas membawakan FirmanTuhan yang luar biasa.

 

PENAMPILAN

  1. Luwes /pantas. Bersikaplah santai dan jadilah diiri kita sendiri. Allah ingin menggunakan kepribadian kita sebagai saluran untuk mengkomunikasikan Firman-Nya. Karena itulah alasan mengapa Ia memilih dan memanggil kita. Bagaimana pun keadaan kita jangan merasa rendah diri, terimalah diri kita apa adanya sebab Allah telah menerima kita.Tidak ada seorang pun yang dapat menjadi kita sebaik yang kita lakukan.
  2. Kesederhanaan Ada suatu yang sangat menarik dan menyenangkan mengenai ke sederhanaan. Jangan berusaha untuk bersikap rumit dan mendalam. Kita tidak perlu mencari perhatian mereka demi pujian manusia. kita ada disana karena melayani mereka bukan untuk dipuji dan diperhatikan mereka.
  3. Sikap yang menarik Kita yakin bahwa pribadi yang paling berpengaruh dan menarik yang pernah di jumpai di dunia adalahYesus Kristus!yang dimaksud bukan penampilan yang jasmaniah, daya tarik Kristus tidak berasal dari penampilan yang jasmani-Nya. Tetapi sifat dan kepribadian-Nya yang sangat menawan (Yes 53:2) masyarakat jelata pada zamanYesus menyambut Dia dengan antusias. Mereka mengikutiYesus, bagaikan baja yang melekat pada sebuah magnet.
  4. Spontanitas Jangan bertindak tidak wajar. Bertindaklah dengan bebas dan tanpa ada rintangan, lakukan segala sesuatu secara wajar. Spontanitas berarti segala sesuatu yang terjadi secara mudah tanpa tekanan atau paksaan.
  5. Adaptasi Pengkhotbah yang baik harus belajar untuk fleksibel dan beradaptasi dengan keadaan yang berbeda-beda. Gaya khotbah kita di setiap pertemuan akan berbeda dari yang lainnya. Kita dapat membedakan dalam setiap situasi apa yang ingin Roh Kudus kerjakan.
  6. Berpakaian yang pantas Penampilan kita sebaiknya tidak mengurangi kita berbicara pada jemaat, idealnya kita berpakaian dengan pantas dan sederhana. Juga gaya dan sikap kita jangan seakan-akan menyerang orang. Jangan menyebabkan jemaat menjadi tidak senang dengan cara kita berpakaian. Karena tujuan kita memenangkan dan mempengaruhi pendengar, bukan membuat mereka dengan tidak senang.
  7. Jangan berpakaian yang tidak pantas, sehingga menarik perhatian jemaat. Jika mungkin, usahakan berpakaian yang rapi,pantas dan sederhana. Dan perlu di ingat hendaknya cara berpakaian kita tidak berlawanan dengan kebiasaan yang ada di jemaat. Kita dapat berpakaian sedikit lebih rapi dari jemaat, misalnya jika jemaat memakai kemeja kita bisa diatasnya dengan menambahkan dasi dan seterusnya.

Sumber: Sarofamati Suha, Khotbah Yang Efektif

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.