Kepemimpinan Kristen

Kepemimpinan Kristen

 


Tantangan-tantangan dalam kehidupan Permata :

  • Tidak adanya lagi ROLE MODEL kepemimpinan saat ini bagi kaum MUDA. Banyak pemimpin yang jatuh dalam kehidupan yang materialistik, hedonisme, konsumerisme dan lain-lain.
  • Tidak lagi berfungsinya KELUARGA sebagai TEMPAT pembentukan mental dan karakter kaum muda, khususnya PERMATA GBKP.
  • Kehidupan PERMATA yang dipengaruhi zaman modern yang diwarnai dengan  INDIVIDUALISME, KONSUMERISME, PRAGMATISME, dan lain-lain.
  • ADA KRISIS KEPEMIMPINAN
  • Banyak PEJABAT, Tapi KURANG seorang PEMIMPIN.

 

Motivasi Kepemimpinan (mengenal diri)

Nilai 14-27:

  • Motivasi yang rendah menjadi pemimpin
  • Perlu mengembangkan karateristik dan belajar jadi pemimpin

–  Jangan puas menjadi bawahan dengan tugas yang biasa saja

 

Nilai 28-55:

  • Ada keragu-raguan untuk menjadi pemimpin

–  Bersikaplah tegas, mandiri dan bertanggungjawab

 

Nilai 56-70:

  • Adanya motivasi yang kuat untuk menjadi pemimpin
  • Adanya sikap yang ideal untuk memimpin dan berorganisasi

–  Adanya bakat untuk menjadi pemimpin yang baik

 

Apa itu kepemimpinan ?

  • Kamus Besar bahasa Indonesia mengatakan “Kepemimpinan” adalah perihal pemimpin dan cara memimpin. Memimpin itu berarti mengetuai atau mengepalai, memegang tangan seseorang sambil berjalan (untuk menuntun, menunjukkan jalan, dsb). Juga berarti memandu, melatih, mendidik, dan mengajari.
  • Salah seorang mantan pemimpin gereja ( Lumbantobing) pernah mengatakan, kepemimpinan adalah tata cara atau kemampuan untuk membimbing, menuntun dan memberi pedoman untuk pencapaian suatu tujuan.
  • Kenneth O. Gangel mengatakan, “Kepemimpinan adalah tindakan seseorang anggota kelompok yang mempunyai kualitas, karakter, dan kemampuan tertentu yang pada suatu waktu tertentu, akan berhasil mengubah tingkah laku kelompoknya menuju sasaran-sasaran yang dapat diterima bersama”.

 

Sedangkan Defenisi kepemimpinan Kristen dari Perspektif Alkitab ialah “Suatu Proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen (yang menyangkut faktor waktu, tempat dan situasi khusus) yang di dalamnya oleh campur tangan Allah, ia memanggil bagi diri-Nya seorang pemimpin (dengan kapasitas penuh) untuk memimpin umat-Nya (yang mengelompokkan diri dalam suatu institusi/organisasi) guna mencapai tujuan Allah (yang membawa keuntungan bagi pemimpin, bawahan, dan lingkungan hidup)  serta melalui umat-Nya untuk kejayaan dan kerajaan-Nya.

  • Kepemimpinan Kharismatik : Suatu bentuk kepemimpinan yang menyakini pemimpinnya memiliki kekuatan dan wibawa serta ‘Kharisma’ tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Orang-orang yang dipimpinya mau patuh begitu saja karena wibawa dan kharisma pemimpinnya. Bentuk kepemimpinan itu sering juga disamakan dengan kepemimpinan alamiah. Kepemimpinan yang muncul serta sendirinya, karena adanya keunggulan diri keistimewaan seseorang, sehingga dia dijagokan dan diakui sebagai pemimpin di kelompok atau masyarakat.
  • Kepemimpinan Otokratik : kepemimpinan otoriter adalah jenis kepemimpinan berdasarkan kekuasaan Mutlak. Maksudya, seorang pemimpin itu akan memimpin anak buahnya/pengikutnya dengan mengarahkan pikiran, perasaan, perilakunya kepada suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh sipemimpin dan segala sesuatu keputusan itu berada ditangan pemimpin tersebut. Pemimpin ini cendrung menganut nilai-nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Maka tidak jarang ditemukan bahwa para bawahan dianggap sama seperti alat-alat lain dalm organisasi sehingga harkat dan martabat kurang dihargai, serta mengabaikan peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Tipe kepemimpinan ini beranggapan bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadi pemimpin sehingga menimbulkan dampak negatif (Organisasi sebagai milik pribadi dan dapat diperlakukan dengan sekehendak hatinya).

 

Jenisjenis Kepemimpinan

  • Paternalistik (Kebapakan) : Kepemimpinan ini ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai bapak, yaitu sebgai pendidik, pengasuh, pembimbing dan penasehat dengan memperhatikan kesenagan dan kesejahtraan yang di pimpinnya.
  • Kepemimpinan Demokratis : Kepemimpinan ini ditandai oleh adanya partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran untuk menentukan atau memutuskan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, setiap pemikiran perorangan dan kelompok di hargai secara bersifat terbuka.
  • Pemimpin Spritual (Agama) : suatu bentuk kepemimpinan dalam kelompok agama tertentu. Pemimpin keagamaan tertentu adalah pemimpin Spritual (Pemimpin Rohani). Pemimpin Agama sekaligus menjadi pemimpin dalam masyarakat.
  • Kepemimpinan Gembalais : suatu bentuk kepemimpinan yang bersifat “mengembalakan”. Biasanya pemimpin muncul dari kalangan pengembala. Pemimpin selalu berusaha memelihara, merawat, memikirkan kesejahteraan orang-orang yang dipimpinya. Model kepemimpinan ini banyak di temui dalam Alkitab.

 

Aspek-aspek Kepemimpinan

  • Harus kita akui menjadi seorang Pemimpin yang baik dan cerdas harus mengetahui aspek-aspek kepemimpinan, yang dimana Aspek kepemimpinan berarti tanda, sudut pandang atau jenis perbuatan oleh pemimpin suatu kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama sambil menggunakan sarana dan prasarana yang ada serta berpegang kepada tata susila yang ada untuk mencapai tujuan. Jadi aspek-aspek kepemimpinan merupakan tanda-tanda yang mencirikan kepemimpinan itu sendiri.
  • Visi

Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan luas, apa yang tampak pada khayal, penglihatan atau pengamatan. Visi atau vision berasal dari bahasa Latin Videre yang berari penglihatan. Tanpa visi liarlah rakyat (Amsal. 29:1). Visi dalam diri seorang bisa saja muncul secara alamiah tau karena Allah yang menaruhnya dalam hati seseorang dan kemudian visi itu bertumbuh dan berkembang dalam doa. Visi juga dapat muncul karena keprihatinan akan suatu keadaan atau karena cita-cita yang ingin dicapai.

  • Integritas

Integritas adalah kebulatan keutuhan, kejujuran. Integritas adalah sifat dalam diri seseorang yang muncul dalam diri orang tersebut. Integitas merupakan bagian positif dalam hidup dan aspek ini dapat berkembang dalam diri manusia. Ciri utama dari pemimpin yang berintegritas adalam memiliki karakter Kristus. Karakter kristus maksudya mempuyai pendirian yang teguh, memegang teguh dan melaksanakan dengan teguh kebenaran dan tidak kompromi degan penyimpangan atau kesalahan.

  • Kreatifitas

Seorang pemimpin harus memiliki kreatifitas yang tinggi dengan tujuan untuk menciptakan hasil yang lebih maksimal dari sesuatu yang sudah di rencanakan. Seorang pemimpin yang kreatif mampu menciptakan suasana yang harmonis, dinamis dan produktif. Kekreatifan dapat timbul dari kepekaan seseorang pemimpin akan kebutuhan yang di pimpinnya.

  • Doa

Doa adalah senjata terampuh dan sekaligus tembok pertahanan yang kuat dari seorang pemimpin. Komunikasi dalam doa kepada Pemimpin Maha Besar yakni Tuhan kita Yesus Kristus merupakan aspek yang pertama dan terutama. Seorang pemimpin yang baik harus mempuyai jam doa, dimana ia membangun hubungan pribadi dengan Allah pemimpin yang Agung. Yesus dalam menjalankan misinya tetap berdoa. Ada lima hal  yang baik yang dapat kita pelajari dari Yesus dalam doa kepemimpinan-Nya, yaitu : ketika sibuk, ketika lelah, ketika akan mengambil keputusan, ketika kita memulai pelayanan dan ketika mengahadapi tantangan atau salib. Pemimpin Kristen yang tidak berdoa adalah pemimpin yang belum bertobat.

 

Yesus Menjadi teladan dalam kepemimpinan

  • Yesus merendahkan diriNya dan rela melayani para murid-muridNya, dengan membasuh kaki mereka (Yoh. 13:5).
  • Yesus tetap bersikap baik sekalipun mereka jahat (Mat. 26:51-52).
  • Yesus mengakui bahwa bentuk kepemimpinan-Nya adalah bentuk gembala (Yoh. 10:11-14).

 

Yang Harus ku Miliki Sebagai Seorang Pemimpin Kristen

Langkah-langkah SEDERHANA  menjadi pemimpin Kristen:

  1. Lakukan apa yang anda katakan
  2. Kejujuran
  3. Katakan Kebenaran
  4. Pemimpin yang belajar
  5. Keteladanan
  6. Tetap produktif
  7. Tetap menyelidiki diri sendiri
  8. Kerendahan hati/membuang kesombongan
  9. Belajar mengatur waktu secara BIJAKSANA

 

Selamat memimpin, jadilah pemimpin dan menjadi Gembala Yang Baik


 Cici Ervina Br. Barus, S. Pd.            

Ketua Bidang Pembinaan PERMATA GBKP Pusat 2014 – 2015

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.