NUH (Satu Orang Yang Dapat Membuat Perbedaan) // Pdt. Daud Sembiring

NUH (Satu Orang Yang Dapat Membuat Perbedaan) // Pdt. Daud Sembiring


Sering dikatakan bahwa hidup adalah suatu maraton. Namun, saya berpikir hidup jauh lebih menantang daripada itu. Ketika para pelari berbaris untuk berlomba lari maraton mereka tahu bahwa garis finish menanti mereka, tepat 42, 195 km di depan. Bagi pelari-pelari terbaik, jarak ini bisa dicapai sekitar dua jam. Sebelum mulai berlari, mereka sudah memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai garis finish. Meskipun Sebagian besar perlombaan berlangsung di jalan raya, sering kali garis finishnya berada dalam stadion dengan penggemar yang besorak sorai.

Perlombaan kehidupan sangat berbeda, karena anda tidak pernah tahu dimana garis finis hingga anda benar-benar melaluinya. Ketika saya menulis ini, saya telah berlari dalam perlombaan hidup selama 55 tahun. Saya tidak tahu di mana dan kapan perlombaan saya akan berakhir tetapi saya menduga bahwa saya berada dalam paroh kedua perlombaan.

Ketika saya membawa bahwa kita “mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita” dan kita harus “berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” (Ibr. 12:1), saya membayangkan diri saya berlari menuju sebuah stadion yang penuh dengan raksasa iman. Namun berbeda dengan Olimpiade, saya tidak masuk ke stadion untuk mengakhiri perlombaan. Saya melakukannya di tengah perlombaan untuk menerima dorongan semangat dari orang-orang beriman yang sedang menonton saya berlari.

Bergabunglah dengan saya. Anda dan saya dapat memasuki stadion bersama-sama. Ketika kita sedang berlari di dalam lintasan berbentuk oval, anda dan saya dapat menerima energi dari penonton. Mereka akan menginspirasi kita untuk dapat belari lebih cepat dan percaya diri – bukan hanya di dalam stadion tetapi juga di luar, di jalan raya. Itu yang akan mendorong dan membuat kita tepat berlari dalam perlombaan sampai Sang Pencipta memberi tahu bahwa kita sudah selesai.

Ketika anda dan saya masuk stadion dan memulai putaran pertama di lintasan, kita melihat seorang pria kuno keluar dari barisan penonton untuk menyambut kita. Wajahnya dimakan usia, lengannya kurus dan jalannya agak pincang. Ia jauh lebih tua daripada siapapun yang pernah kita lihat. Ketika anda dan saya menghampirinya, kita heran bahwa ia dapat berlari sesuai langkah kita. Ia menghadap kita dan berkata; “Satu orang dapat membuat satu perbedaan.”

Ia melanjutkan, “Saya tahu, karena ketika Allah memutuskan untuk membinasakan dunia dengan air, Dia membuat perjanjian dengan saya, sehingga manusia tidak binasa” (Bnd. Kej. 8:21).

Kita tentunya sadar, bahwa pria tersebut adalah Nuh. Alkitab menyatakan bahwa ia hidup sampai berusia 950 tahun. Bukan main! Namun, itu belum sebanding dengan cara ia menjalani hidupnya. Kebenarannya menyelamatkan manusia dari kepunahan. Kitab Kejadian menjelaskan keadaan dunia pada jaman Nuh sebagai berikut:

Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hatiNya. Berfirmanlah Tuhan: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.



Membuat Perbedaan

Ketika kita berlari bersama Nuh, ia membagikan kata-kata pendorong semangat yang menawarkan lima cara agar kita dapat membuat perbedaan. Ia berkata:

Anda dapat membuat perbedaan untuk keluarga anda

Menjalani hidup dengan integritas dan kepatuhan kepada Allah selalu memiliki potensi untuk memberikan dampak positif kepada orang lain. Kita tidak selalu dapat melihatnya ketika kita melakukan hal baik tersebut, tapi hal itu tetap terjadi.

Nuh dipilih Allah untuk membangun bahtera karena cara hidupnya. Untungnya kepatuhannya menguntungkan bukan saja dirinya tetapi juga keluarganya. Kejadian 7:1 berkata, “Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Nuh: “Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapanKu di antara jaman ini.” Mereka yang dekat dengan anda mendapatkan keuntungan terbesar ketika anda melakukan apa yang benar.

Anda Dapat Membuat Perbedaan Untuk Ciptaan Allah.

Tidak ada lagi seorangpun yang dapat menjalani peran khusus seperti Nuh, tetapi anda tidak perlu menjadi Nuh untuk membuat dampak pada dunia. Masing-masing di antara kita dapat membuat tempat kita tinggal menjadi lebih baik daripada waktu kita temukan. Pikirkanlah bagaimana cara anda dapat memperbaiki sudut kecil tempat anda di dunia.

Anda dapat Membuat Perbedaan Untuk Generasi Akan Datang

Seorang pemuda memperhatikan seorang pria berusia sekitar delapan puluh tahun menanam apel di perkebunannya. Pria tua itu dengan kasih dan susah payah menyiapkan tanah, menanam pohon-pohon kecil dan menyiraminya. Setelah memperhatikannya beberapa lama, pemuda tersebut berkata, “Anda tidak mengharapkan makan apel dari pohon-pohon itu kan?”

Tidak”, jawab pria tua itu, “tetapi akan ada orang yang akan memakannya.”

Tindakan anda dapat menolong mereka yang datang kepada anda. Karena perjanjian Allah dengan Nuh, kita mendapat jaminan bahwa tidak ada lagi banjir yang memusnahkan seluruh dunia. Penduduk bumi tetap menerima keuntungan dari kehidupan benar seseorang. Demikian juga, anda dan saya dapat memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang. Ketika anda melayani orang-orang atau memberikan pengaruh positif, anda menciptakan suatu mata rantai damapt yang akan dapat terus hidup, lebih lama daripada hidup anda sendiri.

Anda dapat membuat perbedaan untuk Allah

Terlalu sering kita gagal untuk menyadari pentingnya kita di mata Allah. Kitab suci mengatakan, “Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia” (2 Tawarikh 16:9). Allah selalu mencari seseorang untuk berdiri di tengah-tengahNya dan Dia selalu rindu menjadi mitra orang-orang yang mengasihiNya.

Demikian halnya dengan Nuh. Allah kecewa dengan menusia yang diciptakanNya. Namun, Nuh mendapat kasih karunia di mata Allah menyelamatkan umat manusia. Berkat hubungannya dengan Allah, Nuh mengubah jalan sejarah.

Anda dapat membuat Perbedaan pada usia berapapun

Beberapa orang ingin membatasi diri mereka sendiri, sesuai dengan talenta, kepintaran atau pengalaman mereka. Lainnya, khawatir tentang usia mereka. Namun, bersama Allah, satu orang selalu dapat membuat suatu perbedaan, apapun keadaan dan situasinya. Usia tidak ada artinya bagi Allah. Ketika Yesus memberi makan lima ribu orang, seorang anak memberikan roti dan ikan (Yoh. 6:1-13). Dalam kasus Nuh, ketika mulai turun hujan dan ia memasuki bahtera, ia berusia 600 tahun. Anda tidak perlu terlalu tua atau terlalu muda untuk membuat perbedaan bagi Allah.


Kata-kata Pemberi Semangat dari Nuh

Ketika kita mengakhiri lintasan lomba dan memasuki saat-saat terakhir dari kebersamaan kita, Nuh cepat-cepat berbagi beberapa butir hikmat bagi kita:

  • “Jangan takut untuk menonjol dari kerumunan. Saya tahu apa artinya berdiri seorang diri. Tidak ada seorang pun yang menyemangati saya untuk mengikut Allah tetapi saya berdiri bagiNya meskipun setiap orang di dunia berlawanan dengan saya. Para pembuat perbedaan memang berbeda. Jangan biarkan itu mengganggu anda.”
  • “Jangan takut untuk melakukan sesuatu untuk pertama kali. Memang aneh membuat sebuah bahtera jauh dari laut atau sungai mana pun untuk mengapungkan bahtera. Hujan bahkan belum pernah turun sebelumnya, sehingga tidak seorangpun membayangkan adanya banjir. Namun, saya lebih memusatkan perhatian dengan mematuhi Allah daripada khawatir terlihat bodoh. Jadi, saya terus saja membuatnya. Jangan biarkan kata-kata “tidak pernah dilakukan sebelumnya menghalangi anda untuk melakukan apa yang Allah minta.”
  • “Ketika melihat Pelangi, ingatlah bahwa satu orang dapat membuat suatu perbedaan. Saya tidak pernah melihat Pelangi sampai sesudah saya menuntaskan apa yang Allah minta saya lakukan. Dia menempatkan Pelangi di langit sebagai perjanjian degan umat manusia bahwa Dia tidak akan pernah lagi membinasakan dunia dengan air. Jika lain kali anda melihat Pelangi, ingatlah janji Allah kepada anda: Anda dapat membuat suatu perbedaan!”

Sumber: John Maxwell, Running with the Giants

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.