Bulir Padi Pertanda Kasih // Pdt. Daud Sembiring
Dua bersaudara bekerja bersama-sama di ladang milik keluarga mereka. Yang seorang telah menikah dan memiliki sebuah keluarga besar. Yang lainnya masih lajang. Ketika hari senja, kedua bersaudara itu membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.
Pada suatu hari, saudara yang masih lajang itu berpikir, “Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit.” Karena itu, setiap malam ia mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik saudaranya.
Sementara itu, saudara yang telah menikah itu berpikir dalam hatinya, “Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku mempunyai istri dan anak-anak yang akan merawatku di usia tua nanti, sedangkan saudaraku tidak memiliki siapapun yang peduli padanya pada masa tuanya.” Karena itu, setiap malam ia pun mengambil sekarung pada dari lumbung miliknya dan menaruhnya di dalam lumbung milik saudara satu-satunya itu.
Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu heran karena persediaan pangan mereka sungguh tidak pernah berkurang, hingga suatu malam keduanya bertemu dan baru saat itulah mereka tahu apa yang telah terjadi sebenarnya. Merekapun menjatuhkan karung mereka dan saling berpelukan.
Sumber: Brian Cavanough, Percikan Kebijaksanaan
Leave a Reply