Surat kepada Jemaat Filadelfia // MISI // Pdt. Daud Sembiring
“Lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun (Why 3:8)
______________________________________
Ketika menulis kepada jemaat di Philadelfia, Yesus menggambarkan diri-Nya memegang kunci Daud. Karena itu, Ia dapat berkata, “Lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun” (8). Arti paling mungkin dari pintu yang terbuka ini adalah pintu kesempatan, terutama kesempatan untuk misi karena Paulus berulang kali menggunakan kiasan ini dalam surat-suratnya. Misalnya dalam perjalanan misi pertamanya, Paulus menceritakan bahwa Allah telah “membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (Kis. 14:27). Lalu pada perjalanannya ketiga ia menulis “terbuka kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting” di Efesus (I Kor 16:9). Dalam bahasa Yunani, secara harafiah kata yang diterjemahkan “kesempatan” adalah “pintu”.
Dalam kasuh Filadelfia, mungkin yang dimaksud pintu yang terbuka mengacu kepada lokasi yang strategis. Terletak dilemmbah yang luas dan subur. Filadelfia menguasai jalur perdagangan ke segala penjuru. Sir William Ramsay, arkeolog awal abad ke 20 SM adalah “untuk menjadikannya pusat peradaban Yunani-Asia dan sebagai alat untuk menyebarkan bahasa dan tata krama Yunani….Filadelfia adalah kota misi semenjak awal”. Jadi, apa yang telah dijalankan kota ini bagi kebudayaan Yunani sekarang dijalankan bagi Injil Kristen. Tiada yang dapat menutup pintu ini.
Syukur kepada Allah ada banyak pintu yang terbuka untuk misi di dunia masa kini. Tapi kita juga menghadapi realitas pintu tertutup dibanyak tempat yang lain. Pertama, pintu hukum, kekuasaan pemerintahan yang tidak bersahabat dan membatasi kebebasan beragama. Kedua, pintu budaya, pengaruh dari ide-ide asing yang membuat pikiran orang berprasangka. Ketiga, pintu kesukuan, penagaruh dari kesetiaan nasinonal yang mencampuradukkan agama dengan patriotism. Kita perlu menetapkan pandangan kita keapda kunci agung yang dipegang Kristus.
Bacaan lanjut: Why 3:7-13
Sumber : John Stott; Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab
Leave a Reply