Surat Kepada Jemaat Di Pergamus // Kebenaran // Wahyu 2:13 //John Stott II Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab // Pdt. Daud Sembiring

Surat Kepada Jemaat Di Pergamus // Kebenaran // Wahyu 2:13 //John Stott II Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab // Pdt. Daud Sembiring

 

“Engkau berpegang kepada nama-Ku dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku…” (Why. 2:13).

____________________________________

Jemaat di Pergamus membaktikan diri pada kebenaran. Fakta ini luar biasa karena lingkungan agamawi dan  budaya mereka. Dua kali Yesus menulis, Ia tahu mereka tinggal “di tempat tahta Iblis” dan “di mana Iblis tinggal” (13). Tidak pasti apa yang dimaksud Yesus. Secara umum Ia menunjuk kepada masyarakat bukan Kristen yang mengepung mereka. Secara khusus Ia mungkin menunjuk kepada penyembahan berhala atau pemujaan Kaisar.

Pergamus merupakan tempat pemujaan berhala. Banyak kuil dan Mesbah di bangun di sini. Di dekat Puncak Akropolis di Pergamus beridiri mezbah yang luas sekali untuk Zeus dan Pergamus terkenal sebagai pusat pemujaan Aeskulapius, dewa kesehatan dan penyembuhan.

Tapi sejumlah teolog berpendapat yang dimaksud dengan tahta Iblis lebih tepat menunjukkan kepada pemujaan Kaisar. Pada tahun 29 SM izin diberikan kepada penduduk Pergamus untuk mendirikan kuil bagi Kaisar Agustus. Inilah kuil tingkat provinsi pertama yang didirikan untuk menghormati kaisar yang masih hidup dan sebagian ahli berpendapat bahwa pemujaan Kaisar berpusat di Pergamus.

Meski ada pengaruh Iblis, jemaat di Pergamus tidak menyerah. Sebaliknya, Yesus memuji mereka: “Mereka berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu” (13). Sungguh mengharukan Yesus memberikan Antipas gelar “saksi yang setia”, yang sebelumnya diberikan kepada-Nya (1:5).

Meski demikian Yesus menambahkan celaan. Walau jemaat di Pergamus secara keseluruhan setia kepada-Nya, mereka membiarkan di dalam persekutuannya ada guru-guru palsu yang “menganut ajaran Bileam” dan berpegangan pada “ajaran pengikut Nikolaus” (14-15) – ajaran yang menerima pemberhalaan maupun pelanggaran moral.

 

Bacaan lanjutan: Wahyu 2:12-17.

 

Sumber: John Stott; Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.