Semua Punya Alasan (Jesaya 53:4a) // Pdt. Daud Sembiring
Ada sebuah kisah hidup, bagaimana seorang anak kuliahan yang hendak menamatkan sekolahnya. Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. Waktunya wisuda telah didepan mata. Inilah waktu yang dinanti saat duduk dibangku perkuliahan. Di acara wisuda ini, sang anak punya permintaan yakni yang boleh datang hanyalah mamaknya tanpa bapak. Dia malu diejek teman-temannya punya bapak yang buta dan tidak bisa melihat. Mendengar permintaan anaknya itu, bapaknya hanya terdiam namun ibunya menangis dan meneteskan air matanya. Kata ibunya, “ Anakku, duduklah disampingku, ibu mau menceritakan suatu rahasia besar kepadamu. Sebenarnya di saat kecelakaanmu saat SMP dulu, kamu sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi. Bapak tidak bisa menerima ini semua. Dia tidak mau masa depanmu hancur karena tidak bisa melihat apa-apa. Akhirnya dia mendonorkan matanya kepadamu supaya engkau bisa melihat lagi”. Mendengar itu maka anaknya itu langsung menangis sekeras-kerasnya. Dan memeluk bapaknya erat-erat.
Dalam renungan kita kali ni, berulang-ulang diungkapkan kata “tapi” sampai enam kali. Artinya, apa pun yang sedang dan akan terjadi semua ada alasannya. Tidak semua apa yang terlihat mata ada semua kebenaran dan kenyataan. Semua ada alasan dan penjelasan. Secara duniawi, Mesias itu tidak memiliki hal-hal yang istimewa untuk di puja dan diidolakan. Apa Yang dilihat oleh manusia, rupanya berbeda dengan apa yang dilihat oleh Tuhan. Apa yang diperbuat oleh Tuhan itu semata-mata adalah untuk keselamatan manusia. Apa sebenarnya yang dialami oleh Yesus sebenarnya adalah untuk keselamatan manusia. Manusia dibenarkan, ditebus dan diselamatkan. Jika kita sadar akan hal ini maka tidak ada alasan lagi mengatakan bahwa Tuhan itu kurang penting dalam hidup kita.
Hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa janganlah terlalu cepat memberikan penghakiman, kesimpulan atas apa yang terjadi atau apa yang diperbuat orang lain. Marilah kita melihat bagaimana Allah merancang sejarah yang panjang sekali semata-mata memberikan kebaikan, kemuliaan bagi manusia. Jatuh bangunnya hidup kita tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Semua pasti ada alasan dan penjelasannya.
Pdt. Daud Sembiring
Leave a Reply