Renungan Harian, 04 September 2020 ll Tuhan Yang Urus (Kisah Rasul 26:22a) ll Pdt. Daud Sembiring, S.Th

Renungan Harian, 04 September 2020 ll Tuhan Yang Urus (Kisah Rasul 26:22a) ll Pdt. Daud Sembiring, S.Th

04 September 2020

Tema   : Tuhan Yang Urus (Kisah Para Rasul 26:22a)

Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar.”

 

Seorang filsuf ternama, negarawan sekaligus dramawan berkebangsaan Romawi, bernama Seneca katanya; “Tutuplah mulut atas pelayanan yang telah anda berikan, tapi bicarakanlah pertolongan yang telah anda terima.” Satu hal yang sangat mudah diucapkan namun sangat susah dilakukan karena lebih gampang menceritakan apa sudah kita lakukan baik kebaikan, prestasi, jasa, kesuksesan kita daripada apa sudah dilakukan orang lain kepada kita. Dalam pelayanan pun sangat rentan dengan ke-aku-an kita muncul. Kita rentan menceritakan apa yang telah kita perbuat untuk dan demi gereja, Tuhan dan jemaat Tuhan. Terkadang kita menceritakan kebaikan Tuhan namun sering terselip kebaikan dan keunggulan kita. Mulut memuji Tuhan namun hati mencari pujian dari manusia. Inilah tantangan dan godaan kita. Dan ini, kenyataan yang harus disikapi.

Dalam pengalaman Paulus pada kali ini, bagaimana dia bersaksi di hadapan Raja Agripa. Dia bersaksi apa yang telah Allah lakukan atas dirinya dan melalui dirinya. Paulus mengisahkan bahwa sebelum dia dipanggil dan ditangkap oleh Tuhan pada saat perjalannya ke Damaskus untuk mengejar, menghajar dan memenjarakan orang-orang yang menyimpang dari ajaran agaman Yahudi. Ia merasa telah berbuat benar dan berjasa menjaga kemurnian ajaran agama yang dianutnya. Ternyata dia gagal dalam pencariannya sampai Allah sendiri yang menangkapnya dan menjadikannya Rasul-Nya. Jika awalnya dia yang menangkapi anak-anak Tuhan malah dia sendiri yang ditangkap Tuhan. Awalnya, dia diutus Mahkamah Agama tapi berubah menjadi utusan Tuhan. Namun, semua tidak semanis yang bisa dibayangkan. Dulu teman dalam komplotannya merasa dia adalah penghianat kaumnya sehingga mereka juga melakukan perlawanan sengit menentang apa yang diperbuat oleh Paulus ini. Dalam perjalanan pelayanannya yang tidak manis, mulus tapi tantangan, marabahaya, kecaman dan ancaman harus diterimanya. Pengalaman yang begitu keras tapi dalam ceritanya kepada raja Agripa, “Tapi sampai hari ini, Tuhan masih memberikan pertolongan…..” Tuhan tidak menjanjikan pelayanan tanpa halangan dan hambatan tapi satu yang pasti Tuhan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang dipakai-Nya. Sekali Tuhan mengutus, pasti Tuhan yang urus supaya semua bisa berjalan dengan lurus. Amin.

Pdt. Daud Sembiring, S.Th

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.