Renungan Harian, 09 September 2020 ll Kebebasan Yang Berguna ll Pdt. Daud Sembiring, S.Th

Renungan Harian, 09 September 2020 ll Kebebasan Yang Berguna ll Pdt. Daud Sembiring, S.Th

09 September 2020

Tema   : Kebebasan Yang Berguna  (I Korinti 6:12)

Segala sesuatu halal bagiku, tapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak akan membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.”

Ciri-ciri orang penyakitan pada umumnya terlihat dari banyaknya pantangan yang tidak bisa dimakannya. Semakin banyak pantangan makannya, terlihatlah semakin banyak penyakit yang diidapnya. Sebaliknya, orang yang sehat walafiat dan punya selera makan tinggi, segala sesuatu tidaklah menjadi masalah baginya. Walaupun demikian, indikator menjaga kesehatan bukanlah mengikuti selera mulut tapi penjagaan pola makan yang sehat. Tujuannya supaya kesehatan tetap terjaga. Enak di lidah bukanlah jadi patokan enak di perut apalagi enak dibadan. Bisa saja makanan itu adalah perangkap, jerat bagi kita. Nikmat membawa kiamat. Banyak penyakit muncul karena masalah cara makan dan jenis makanan. Bahkan lebih jauh jika kita melihat awal dosa adalah karena salah makan. Dosa yang tidak bisa menahan selera makan. Karena itu, berhati-hatilah dengan cara makan dan jenis makanan yang kita santap setiap hari.

Paulus memberikan banyak pencerahan iman soal hidup dalam kebebasan. Ia mengatakan bahwa ia bebas berbuat apapun karena memang ia sudah dimerdekakan oleh Tuhan dari perhambaan dosa dan hukum taurat. Namun, itu bukannya membuat dia menyalahgunakan kebebasannya. Dia berusaha maka kebebasan itu tidak menguasi dia. Makanan itu kebutuhan tapi dia tidak mau dikuasai oleh kerakusan. Bebas untuk bekerja tapi dia tidak mau dikuasai oleh kemalasan dan gila kerja. Bebas membawa kendaraan dalam  jalan raya tapi tetap ikut rambu-rambu lalu lintas  dan jangan mengganggu kebebasan, kenyamanan dan keselamatan orang lain. Kebebasan haruslah membawa kebaikan dan kesejahteraan kepada kita dan orang-orang disekitar kita.

Kebebasen kita sama seperti pedal gas yang tugasnya maju dan melaju terus sejauh tekanan yang diberikan kepadanya. Kotrol, rem dan pengendali adalah roh kita tetap dikuasai Roh Kudus dan iman yang teguh selama membawa kebaikan kepada kita secara pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat. Dengan demikian, nama Tuhan dipermuliakan. Amin.                                                                                                                                                                                                                           Pdt. Daud Sembiring

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.