Renungan Harian 6 September 2020 ||Kasih Yang Mempersatukan (Johanes 17:11) ||Pdt. Daud Sembiring, S.Th

Renungan Harian 6 September 2020 ||Kasih Yang Mempersatukan (Johanes 17:11) ||Pdt. Daud Sembiring, S.Th

Tema   : Kasih Yang Mempersatukan (Johanes 17:11)

Dan, Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.”

 

Sepotong kutipen dari Erick Fromm, seorang psikolog ternama, katanya; “Cinta adalah kekuatan aktif yang bersemayam dalam diri manusia, kekuatan yang mengatasi tembok yang memisahkan manusia dengan sesamanya, kekuatan yang menyatukan manusia dengan yang lainnya.” Menurutnya sebagai seorang psikolog, padahal dia seorang yang atheis (tak percaya Tuhan) bahwa manusia sangat membutuhkan adanya kasih dalam hidupnya. Kenapa? Karena menurutnya kasih atau cinta itu tidak bisa dilepaskan dengan kebutuhan dasar dari manusia. Hidup akan secara tiada arti, hilang dan hampa tanpa kasih. Jika yang atheis saja bisa mengangungkan yang namanya kasih, apalagi kita yang hidup dalam cintaNya Tuhan. Tuhan itu kasih, kasihNya tak terselami dan karena kasihNya kita diampuni dan diselamatkan. Hanya cinta yang mampu menyatukan semua manusia. Kasih-Nya Allah yang telah membuat-Nya harus meninggalkan sorga, tempat yang mulia dan nyaman mau turun ke dunia. Hidup memilih jalan penderitaan, jalan kematian. Dia mau memikul kuk dosa seluruh umat manusia. Hanya karena kasih-Nya lah yang rusak ini bisa diperbaiki Kembali, dosa ini mendapatkan pengampunan lagi. Tuhan membuka kesempatan yang kedua kepada semua manusia.

Yesus dalam doa-Nya bukan mendoakan supaya dunia ini menjadi lebih baik, tanpa ada masalah, tantangan dan tiada penderitaan. Yesus mendoakan supaya murid-murid semakin kokoh dalam iman. Penderitaan, pikul salib dan bertaruh nyawa demi Injil diberitakan. Doa Yesus ini memperlihatkan kepada kita bahwasanya Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita meskipun sejenak. Tidak akan dibiarkan-Nya kita berjalan sendirian. Tantangan, penderitaan dan masalah datang bertubi-tubi bukan mengatakan bahwa Tuhan tidak hadir dan peduli namun Tuhan sedang bersama kita dan memberikan kita kekuatan menjalaninya. Doa Yesus ini memperlihatkan bahwa kasih itulah yang mempersatukan hatinya Bapa dengan Yesus, hatinya Bapa dengan kita. Persekutuan kasihlah yang menyatukan. Menutup renungan ini, kita akan mengutip perkataan John Maxwel; “Anda tidak mengatasi tantangan dengan membuatnya menjadi lebih kecil tetapi membuat diri anda menjadi lebih besar.” Doa bukan mau menjadikan dunia tiada kesusahan kekuatan iman bersama Tuhan menjadikan anak-anak Tuhan semakin teguh dalam beriman dan berpengharapan. Tuhan memang menerima kita dalam kelemahan dan keberdosaan kita namun Dia tidak akan membiarkan kita berada pada keadaan itu secara terus menerus. Kata kuncinya adalah tetaplah bersekutu dan berjalan bersama Tuhan melewati setiap dinamika hidup. Amin.

~Pdt. Daud Sembiring,S.Th

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published.