Renungan Harian 1 September 2020 || Tuntas Bersama Yesus (I Petrus 3:18) || Pdt. Daud Sembiring, S.Th
Bacaan : Tuntas Bersama Yesus (I Petrus 3:18)
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, IA yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya IA membawa kita kepada Allah; IA yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh.”
Jangan bermain-main dengan api jika takut terbakar, jangan bermain-main dengan air jika takut basah. Dan, jangan bermain-main dengan dosa jika takut masuk neraka. Apapun yang kita lakukan di dunia ini akan punya konsekuensi dalam kehidupan kita masa sekarang dan yang akan datang, bahkan dalam penghakiman yang akan datang saat Yesus datang yang kedua kali. Bermain-main dengan dosa akan membawa kepada kematian, bukan hanya kematian secara tubuh yang fana ini, lebih daripada itu kematian kekal, hukuman kekal, dan maut api neraka. Kematian adalah kepastian. Dosa yang membuat manusia tidak bisa mendekatkan diri dengan kehendak Tuhan. Padahal solusi mendapatkan surga dan lepas dari api neraka adalah mendekatkan diri dengan Tuhan. Hidup dalam kehendak Tuhan. Dosa mendekatkan kita dengan hukuman Tuhan. Dosa menjauhkan kita dari hadirat Tuhan.
Standart Sorga adalah sempurna dan hidup dalam kekudusan. Jika standartnya adalah sempurna, siapakah yang mampu memenuhinya? Jika Tuhan melakukan seleksi maka siapakah yang dapat melewati seleksi tersebut? Nah, sekarang pertanyanna akan kita ubah. Apakah standart ini bisa berubah? Tidak sama sekali. Tuhan tidak pernah kompromi yang namanya dosa. Jadi apakah solusinya? Solusinya adalah Tuhan sendiri harus campur tangan memenuhi standart yang diberikannya sendiri. Dinding penghalang, daftar kesulitan harus Tuhan penuhi dengan Dia sendiri memenuhi standart itu dengan kematiannya sebagai ganti manusia. Tuhan memikul kekurangan, ketidaksempurnaan dan dosa kita melalui Yesus Kristus di kayu salib, mati dan dibangkitkan dari antara orang mati, naik ke Sorga dan duduk disebelah Kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa. Sekali Tuhan melakukan tugasNya maka itu sudah tuntas. Sekali untuk selamanya. Tidak ada lagi perbuatan ulang. Perkerjaan itu telah tuntas dilakukan oleh Yesus sebagai penebus dosa manusia. Tuhan tidak meninggalkan pekerjaan yang setengah-setengah. Ciri-ciri anak Tuhan melakukan pekerjaan sampai tuntas. Ikut Tuhan itu harus hidup tanpa ragu. Sekali memulai pekerjaan lakukanlah itu dengan sepenuh hati dan lakukan dengan totalitas hidup. Jangan meninggalkan pekerjaan tanggung. Lakukan semampu kita dan Tuhan akan mengerjakan dan menyempurnakan apa yang sudah dan terus kita lakukan di dalam Tuhan. Tuntaskan perjuangan iman kita. Amin.
Pdt. Daud Sembiring, S.Th
Leave a Reply